Deep Web? Apaan sih?

Sebenarnya sudah agak lama sih gue kenal Deep Web ini. Cuman tau aja maksudnya. Ga sampai mengeksplor dalam-dalam isinya seperti yang orang-orang lain bahas. Well, jadi di sini gue cuman mencoba ceritain kembali apa yang kebetulan gue tau dari Deep Web ini. Bagi manteman semwah yang baru tau, semoga ini bisa jadi pencerahan buat lu sekalian.

Pertama kali gue dengar istilah ini pas asik lihat gambar-gambar lucu di 1cak.com. Nah, ini ada ditampilin gambar yang disturbing banget menurut gue. Yang paling gue inget gambar orang mukanya pake topeng kelinci berlumuran darah sambil nyeret anak kecil. Kan aneh, apa maksudnya coba? Timbullah rasa penasaran dan pertanyaan gue dari caption gambar tersebut.

Alhamdulillah sekarang gue tau, dan gue ga mau lebih dekat lagi sama Deep Web ini. Terlalu suram dan jahat untuk pikiran polos kayak gue, gengs. *tsahh*. Dari pada ntar keracunan hal ga beres, mending gue ngidol mas-mas Eksoh aja. Bikin mata dan jiwa sejuk wkw~~

Basa-basi mulu aja dari tadi. Namanya juga orang Indonesia, kebanyakan basa-basi-_- Langsung ajadeh, cekidot!

Kalau kita search data di Google, hampir semua data relevan bakalan bisa tampil. Tapi gak semuanya, ada sisi gelap dari internet yang tidak akan ditampilkan oleh Google. Sisi gelap tersebut bukan cuma sekedar konten bajakan lagi seperti film, akan tetapi lebih berbahaya dari itu. Sisi gelap ini lah yang disebut dengan Deep Web.

Deep Web (disebut juga Dark Web, DarkNet, Deepnet, Invisible Web atau Hidden Web, Undernet) adalah bagian dari internet yang tidak muncul di mesin pencari standar, jadi sulit untuk ditemukan. Untuk melakukan penelusuran ke Deep Web ini, kalian butuh tools atau aplikasi browser khusus yang terpasang di komputer.

Cara paling mudah untuk memahami Deep Web adalah dengan ilustrasi lautan. Anggep aja lautan internet. Seperti gambar berikut:

Lautan Web ._.

Dari lautan internet yang luas tersebut, mesin pencari seperti Google diibaratkan kayak kapal yang hanya menjaring informasi dipermukaan saja. Informasi dipermukaan ini yang bisa di akses oleh siapapun tanpa menguasai skill khusus seperti situs-situs yang biasa kita kunjungi menggunakan browser di komputer maupun smartphone. Misalnya Facebook, Twitter dan lain-lain.

Sedangkan kita kan tau selain luas, lautan kan juga dalam. Nah yang dalam ini yang ga kedeteteksi karena saking dalamnya jaring mesin pencari cukup buat menjaringnya. Inilah mengapa istilah orang internetan biasa disebut surfing (berselancar) dan bukan diving karena surfing mainnya di permukaan. Kalo lu memang niat mau menyelam di lautan internet ini, lu harus siapkan diri. Semakin dalam menyelam lu bakal nemuin pemandangan yang bakal jauh berbeda dengan permukaan (surface). Ikan-ikan yang lu lihat bukan lagi ikan yang lucu-lucu, tapi lebih ke ikan yang ganas dan rata-rata predator. Serem kan, bisa-bisa lu kena makan-_- /apa?

web2

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Nature, indeks Google cuma mencakup sekitar 16 persen saja dari surface web (web yang ada di permukaan) dan yang di Deep Web tidak satupun terindeks. Setiap pencarian yang kita lakukan di Google kurang lebih hanya memperoleh 0,03 persen saja dari keseluruhan informasi yang ada (satu dari 3000 halaman). Kalau diibaratkan, Google cuma bisa menjaring sampai kedalaman 600 centimeter saja. Padahal lautan sangat dalam dan punya palung-palung yang amazing seperti Palung Mariana. Bisa lu bayangin kan, kenapa Deep Web tidak terindeks.

Biasanya juga, perbandingan Surface Web dan Deep Web diibaratkan seperti gunung es di laut gan. Yang kelihatan cuma sedikit dari total keseluruhan internet. Simak perbandingannya pada gambar berikut:

3

Jumlah situs yang tergolong Deep Web konon jumlahnya sangat banyak. Berdasarkan kajian Universitas California pada tahun 2001 jumlah konten Deep Web sebesar 7500 terabytes (untuk gambar di atas udah mencapai 7,9 zettabytes atau 7,9 milyar TB). Kemudian pada tahun 2004 diperkirakan terdapat kurang lebih 300,000 situs yang tergolong Deep Web. Apalagi saat ini sudah tahun 2016 gan, penduduk semakin bertambah dan melek teknologi. Bisa di pastikan jumlah situs-situs tersebut bertambah berkali-kali lipat.

Penasaran sama isi-isi dari Deep Web? Tunggu aja di postingan selanjutnya~

Tinggalkan komentar